Senin, 28 November 2011

Bahagianya Memberi

Bacaan: Kisah Para Rasul 20:32-38

sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.- Kisah Para Rasul 20:35

Jika Anda tidak begitu hobi nonton film barangkali Anda tidak begitu tahu nama Angelina Jolie, salah satu artis Holywood yang cukup sukses.
Meski demikian Jolie mengaku, “Kesuksesan dalam dunia film tidak begitu banyak menolong. Saya meraih sukses, finansial yang berlebih, populer, dan saat saya jatuh cinta, saya terus berpikir, ‘Saya sudah memiliki segala sesuatu, mereka bilang seharusnya Anda bahagia, tapi saya tidak bahagia’.” Satu-satunya hal yang membuat perubahan besar dalam hidupnya adalah ketika dia main di film Beyond Borders, film yang menceritakan seorang wanita yang peduli dengan penderitaan para pengungsi dan yatim piatu di Afrika. Terinspirasi dari film tersebut, Jolie bergabung dengan pekerja PBB untuk berkeliling dunia membantu mereka yang hidup dalam penderitaan. Tahun 2001 Jolie diangkat menjadi duta besar kemanusiaan oleh Komisi PBB untuk pengungsi (UNHCR). Ia mulai menyumbangkan uang pribadinya untuk membantu pengungsi, mengadopsi seorang anak yatim piatu dan ia memberikan hampir sepertiga dari pendapatannya untuk kemanusiaan. Saat dia melakukan semuanya itu, ia justru merasa hidupnya menjadi berarti.

Lepas dari bagaimana Jolie memiliki hubungan secara pribadi dengan Tuhan, ada fakta menarik bahwa memberi akan memberikan rasa bahagia dalam hidup kita. Yesus sendiri berkata, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah 20:35). Sayangnya, banyak orang tidak tahu (atau pura-pura tidak tahu) kebenaran ini. Hidup yang hanya fokus kepada diri sendiri dan tidak peduli dengan keadaan sesama, justru membuat kita tidak pernah bahagia. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang pelit atau kikir akan merasa bahagia dalam hidupnya. Barangkali Anda juga pernah tahu kisah hidup John D. Rockefeller, seorang milyuner yang tidak pernah merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya karena ia begitu pelit baik terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri. Satu-satunya hal yang mengubah hidup Rockefeller menjadi bahagia adalah ketika dia mulai tidak fokus kepada diri sendiri dan mulai memberi. Bagaimana dengan Anda?

Kita tidak akan pernah bisa berbahagia selama hidup kita hanya fokus kepada diri sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar