Senin, 21 November 2011

DOA









ILUSTRASI : 5 JARI BERDOA



JARI JEMPOL
Jari ini adalah yang paling dekat dengan Anda, ketika Anda sedang melipat tangan dan berdoa. Jadi, mulailah berdoa bagi orang-orang yang sangat akrab dan dekat dengan Anda.
Sebutkan nama-nama mereka yang Anda kenal dengan baik. Bagi CS. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi dalah "a sweet duty."

JARI TELUNJUK

Jari berikutnya adalah si telunjuk. Doakan bagi mereka yang mengajar. Ini termasuk hamba-hamba Tuhan, guru, dokter, dan para pendidik lainnya. Mereka butuh dukungan dan hikmat,
agar dapat menunjukkan arah yang tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakan mereka selalu.
JARI TENGAH
Ini jari yang paling tinggi, berarti kita harus ingat pada para pemimpin bangsa. Doakan presiden hingga para pejabat dibawahnya. Doakan para pemimpin organisasi sosial maupun bisnis.
Mereka sering mempengaruhi bangsa kita dan membimbing opini publik. Mereka sangat butuh bantuan dariNya.

JARI MANIS
Jari keempat adalah jari yang paling lemah. Nah, guru piano pun biasanya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan si jari yang lemah ini.
Oleh sebab itu, mari kita doakan bagi saudara-saudara kita yang lemah, kena musibah, dan lain-lain. Kita doakan bagi mereka yang dianggap sebagai sampah masyarakat.
Mereka sangat membutuhkan doa-doa Anda, baik siang maupun malam. Tapi, bukan cuma doa, lho !




JARI KELINGKING
Jari terakhir ini adalah yang paling kecil diantara jari-jari manusia. Inilah jari yang menggambarkan sikap kita yang seharusnya rendah hati saat berhubungan dengan Tuhan dan sesama.
Jadi, jangan lupakan berdoa bagi diri sendiri, agar memiliki buah roh dan meneladani kehidupan Kristus Yesus, Tuhan kita.

Saran saya yang terakhir, "Saat Anda berdoa bagi keempat kelompok diatas, Anda harus menaruh kebutuhan pribadi Anda dalam perspektif yang tepat,
agar Anda bisa mendoakan diri Anda sendiri dengan lebih efektif lagi."










 BAPA KAMI

Jangan mengatakan BAPA, kalau sehari-hari tidak berlaku sebagai anak
Jangan mengatakan KAMI, kalau engkau hidup tersendiri dalam egoismemu

Jangan mengatakan YANG ADA DI SURGA, kalau hanya memikirkan hal-hal duniawi
Jangan mengatakan DIMULIAKANLAH NAMAMU, kalau tidak menghormatiNya

Jangan mengatakan TERJADILAH KEHENDAKMU, kalau tidak mau menerimanya bila
ternyata adalah berat dan pahit
Jangan mengatakan BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI, kalau tidak
prihatin akan mereka yang lapar, orang buta huruf dan tanpa harapan untuk besok
 
Jangan mengatakan AMPUNILAH KESALAHAN KAMI, kalau masih menyimpan
kebencian terhadap saudaramu
Jangan mengatakan JANGANLAH BIARKAN KAMI JATUH DALAM PENCOBAAN,
kalau masih bermaksud berbuat dosa
 
Jangan mengatakan BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT, kalau tidak
berani mengambil posisi melawan kejahatan
Jangan mengatakan AMEN, kalau tidak menganggap serius setiap kata doamu








Berdoa Dengan Cara Allah



Ajari aku, TUHAN...

Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.



Bila aku perlu menggunakan kata-kata,

Kata apa yang harus kupakai?

Beritahukan kepadaku, apa yang harus kukatakan.



Aku menundukkan kepala,

Aku berlutut,.. haruskan juga bersikap tegak?



Aku menutup mataku,

Kuangkat tanganku, atau.. haruskan aku mengatupkannya saja?



Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?

ALLAHku,.. posisi mana yang KAU sukai?



Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?

Mungkin.. lebih baik dengan terang lilin saja?

Perlukah kupakai kacamataku atau tidak?

Ada di kursi saja atau di depan meja?

Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?



Haruskah aku mengutip Kitab Suci?

Kapan waktu yang KAU sukai? Di waktu fajarkah?



Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?

Lebih baik doa yang pendek.. atau yang panjang?



Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?

Aku ingin berdoa dengan benar.



Bagaimana aku tahu bahwa KAU akan mendengarkannya?

Bahwa doaku sudah benar?



Dan sementara aku duduk diam,

menunggu tanda-tanda,

Aku mendengar suara lembut yang berkata:



"AnakKU yang kekasih...

Apakah kau pikir AKU begitu peduli tentang waktu,

atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?"





"AKU tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;

Bukalah hatimu kepadaKU,

Aku tak punya aturan lainnya.



Katakan padaKU apa yang ada dalam hatimu,

dan katakan padaKU apa yang kaucari,

Ceritakan tentang kepedihanmu

dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah."



"Bicaralah padaKU secara pribadi

tentang apa yang paling penting bagimu;

AKU tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu..

tak perlu, engkau menyombongkannya.



AnakKU, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,

Bicaralah saja padaKU setiap hari,

katakan padaKU apapun yang kauinginkan,

SayangKU, Siapapun dapat berdoa."










Berdoalah Sampai Sesuatu Terjadi


Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juru Selamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan laki-laki itu, dan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa laki-laki itu harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun-tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya."

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.

"Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?" pikirnya. "Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik."

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan membawa pikiran yang mengganggu itu kepada Tuhan.

"Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras sekian lama dan melayaniMu, dengan segenap kekuatannku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?"

Tuhan mendengarnya dengan penuh perhatian,"Sahabatku, ketika aku memintamu untuk melayaniKu dan kau menyanggupi, Aku berkata kepadamu, tugasmu untuk mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu, seperti yang telah kau lakukan. Tidak sekalipun Aku mengatakan bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar? Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus-menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi panggilanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmatKu. Ini yang kau telah selesaikan. Aku, sahabatku, sekarang akan memindahkan batu itu."

Terkadang, ketika kita mendengar suara Tuhan, kita cenderung menggunakan pikiran kita untuk menganalisa keinginanNya, sesungguhnya apa yang Tuhan inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan setia kepadaNya.... Dengan kata lain, berlatih menggeser gunung-gunung, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu ada dan Dialah yang dapat memindahkannya.

Ketika segalah sesuatu kelihatan keliru.... lakukan P.U.S.H (push = dorong).

Ketika pekerjaanmu mulai menurun.... lakukan P.U.S.H (push = dorong). Ketika orang-orang tidak berlaku seperti yang semestinya mereka lakukan.. lakukan P.U.S.H (push = dorong)

Ketika uangmu seperti "lenyap" dan tagihan-tagihan mulai harus dibayar.. lakukan P.U.S.H (push = dorong).

P.U.S.H - Pray Until Something Happens!! (Berdoalah sampai sesuatu terjadi).

0 komentar:

Posting Komentar