Senin, 21 November 2011

Tidak ada sukacita di luar Kristus

Tidak ada sukacita di luar Kristus
Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 15; 1 Timotius 2:4

“Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum”
(2 Tawarikh 15:3).
Seorang yang hidupnya begitu bebas menertawakan temannya yang amat ketat dalam menjalankan kehidupan salehnya. Dia menyangka bahwa temannya itu sangat menderita. Selagi dia bersenang-senang menikmati kehidupan bebas dengan wanita lain, temannya itu hanya berdiam di dalam kamar sambil berdoa. Sementara dia menilep duit perusahaannya, temannya berlaku jujur bukan kepalang di perusahaannya. Benarkah orang seperti itu berada dalam masa yang amat membahagiakan?
Tidak ada kesenangan di dalam dosa! Daging hanya bisa dipuaskan sementara tetapi setelah itu akan berubah menjadi ganas yang siap menghancurkan hidup Anda. Tetapi seorang yang benar-benar taat kepada Allahnya, itu berarti dia memiliki kehidupan, damai sejahtera, dan kesenangan yang sesungguhnya.

Israel telah lama tanpa Allah dan hukum. Mereka melakukan apa saja yang penting mereka senang. Tetapi sebenarnya mereka hidup di dalam penderitaan. Tidak ada Allah dalam hidup itulah yang menyebabkan mereka selalu tinggal dalam bencana.
Saudara, di sekitar kita masih banyak rekan kita yang telah lama pergi meninggalkan imannya. Mereka menyangka bahwa mereka sedang menikmati hidup, tetapi sesungguhnya mereka sedang menuju kepada kebinasaan. Dan kita dipanggil untuk menyelamatkan mereka. Sampaikan berita bahwa Allah menantikan mereka untuk kembali. Meja yang di atasnya penuh dengan makanan telah disiapkan untuk menyambut mereka. Para penari siap dipentaskan dalam merayakan kedatangan para terhilang.

Tidak ada sukacita di luar Kristus. Meskipun seseorang bergelimang dengan harta tetapi tanpa Kristus semuanya itu tiada berarti. Hanya Kristus yang membuat martabat Anda sebagai manusia yang mulia dapat dipertahankan.
Kalau Anda sedang mengembara tanpa Allah sekarang juga saatnya untuk kembali kepada Tuhan kita. Mumpung masih ada waktu. Mumpung masih ada kesempatan. Mumpung Allah sedang menantikan Anda.






0 komentar:

Posting Komentar